RANGKUMAN MATERI SEJARAH SMA KELAS
XII IPA
BAB I
PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA ORDE BARU
PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA ORDE BARU
A. PROSES
PERTUMBUHAN DAN MOBILITAS PENDUDUK DAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT INTELEKTUAL PADA
MASA PEMERINTAHAN ORDE BARU
I.
LATAR BELAKANG LAHIRNYA ORDE BARU
a.
Adanya Gerakan 30 S/PKI
b.
Kekosongan pimpinan Angkatan Darat
c.
Demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa, pemuda dan
pelajar di depan gedung DPR-GR yang mengajukan tun tutan (Tritura : Pembubaran
PKI, Pembersihan Kabinet Dwikora dan Turunkan harga barang
d.
Perubahan Kabinet ( Dwikora-Seratus menteri )
e.
Tertembaknya mahasiswa Arif Rahman Hakim
Akhirnya pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden mengeluarkan
Surat Perintah yang berisi tentang pemulihan keamanan dan jaminan keamanan bagi
presiden Soekarno. Dengan berkuasanya Soeharto memegang tampuk pemerintahan
dimulailah babak baru yaitu Orde Baru.
II.
PERKEMBANGAN KEKUASAAN ORDE BARU
Pada hakikatnya Orde Baru merupakan
tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa dan negara yang diletakkan pada
kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 atau sebagai koreksi terhadap
penyelewengan penyelewengan yang terjadi pada masa lalu
Tritura mengungkapkan keinginan rakyat yang mendalam untuk melaksanakan kehidupan bernegara sesuai dengan aspirasi masyarakat. Jawaban dari tuntutan itu terdapat pada 3 ketetapan sebagai berikut :
Tritura mengungkapkan keinginan rakyat yang mendalam untuk melaksanakan kehidupan bernegara sesuai dengan aspirasi masyarakat. Jawaban dari tuntutan itu terdapat pada 3 ketetapan sebagai berikut :
a.
Pengukuhan tindakan pengemban Supersemar yang membubarkan
PKI dan ormasnya ( TAP MPRS No. IV dan No. IX / MPRS / 1966
b.
Pelarangan paham dan ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme di
Indonesia ( TAP MPRS No. XXV / MPRS / 1966 )
c.
Pelurusan kembali tertib konstitusional berdasarkan
Pancasila dan tertib hukum ( TAP MPRS No. XX / MPRS / 1966 )
Pada tanggal 3 Pebruari 1967 DPR-GR
yang menganjurkan kepada Soeharto untuk melaksanakan Sidang Istimewa, sehingga
pada 20 Pebruari 1967 Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto.Tahap
selanjutnya adalah :
a.
Penyederhanaan Partai
b.
Memurnikan kembali politik luar negeri bebas aktif
c.
Menghentikan konfrontasi dengan Malaysia dan membentuk kerjasama ASEAN
d.
Kembali menjadi anggota PBB
III.
KEBIJAKAN PEMERINTAH ORDE BARU
Setelah berhasil memulihkan keamanan
kemudian pemerintah melaksanakan pembangunan Nasional jangka pendek dan jangka
panjang melalui Pelita yang tidak terlepas dari Trilogi Pembangunan, yaitu :
a.
Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada
terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
b.
Pertumbuhan ekonomi yang cukup timggi
c.
Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
Pelaksanaan pembangunan tidak akan
berjalan lancar tanpa ada pemerataan pembangunan yang menetapkan 8 jalur
pemerataan, yakni :
a.
Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, hususnya sandang,
pangan dan perumahan.
pangan dan perumahan.
b.
Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan
kesehatan
c.
Pemerataan pembagian pendapatan
d.
Pemerataan kesempatan kerja
e.
Pemerataan berusaha
f.
Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan
khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita
g.
Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air
h.
Pemeratan kesempatan memperoleh keadilan.
IV.
PROSES MENGUATNYA PERAN NEGARA PADA MASA ORDE BARU
Sejak Orde Baru berkuasa telah
banyak perubahan yang dicapai oleh bangsa Indonesia, langkah yang dilakukannya
adalah menciptakan stabilitas ekonomi politik. Tujuan perjuangannya adalah
menegakkan tata kehidupan negara yang didasarkan atas kemurnian pelaksanaan
Pancasila dan UUD 1945.
Kabinet yang pertamakali dibentuk
adalah Kabinet AMPERA dengan tugas menciptakan stabilitas politik dan ekonomi
sebagai persyaratan untuk melaksanakan pembangunan nasional yang disebut DWI
DHARMA KABINET AMPERA. Adapun programnya antara lain :
a.
Memperbaiki kehidupan rakyat terutama sandang dan pangan
b.
Melaksanakan Pemilu
c.
Melaksanakan Politik Luar Negeri yang Bebas dan Aktif
d.
Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme
dalam segala bentuk.
Keempat program ini disebut dengan Catur Karya Kabinet
Ampera.
V.
PROSES PERTUMBUHAN DAN MOBILITAS PENDUDUK PADA MASA ORDE
BARU
1)
Pertumbuhan dan mobilitas penduduk
Menurut Edward Ullman ada 3 faktor
yang mempengaruhi timbulnya interaksi kota, yaitu :
1.
Adanya wilayah yang saling melengkapi
2.
Adanya kesempatan untuk berinteraksi
3.
Adanya kemudahan transfer/pemindahan dalam ruang
Dalam kaitannya dengan interaksi
kota tersebut, maka mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai suatu
perpindahan penduduk baik secara teritorial ataupun geografis. Hubungan timbal
balik antara kota dengan kota maupun antara kota dengan desa dapat menyebabkan
munculnya gejala-gejala yang baru yang meliputi aspek ekonomi, sosial maupun
budaya. Gejala ini dapat bersifat positif ataupun negatif bagi desa dan kota.
2)
Pusat-Pusat pertumbuhan di Indonesia pada masa Orde Baru
Untuk mengetahui munculnya
pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia terdapat 2 teori yaitu :
1.
Teori Tempat Sentral ( central place theory ) oleh Walter
Christaller
Bahwa Pusat lokasi aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk harus berada di suatu tempat sentral yaitu tempat yang memungkinkan partisipasi manusia dengan jumlah yang maksimum.Tempat sentral itu berupa ibukota kabupaten, kecamatan, propinsi ataupun ibukota Negara. Masing-masing titik sentral memiliki daya tarik terhadap penduduk untuk tinggal disekitarnya dengan daya jangkau yang berbeda.
Bahwa Pusat lokasi aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk harus berada di suatu tempat sentral yaitu tempat yang memungkinkan partisipasi manusia dengan jumlah yang maksimum.Tempat sentral itu berupa ibukota kabupaten, kecamatan, propinsi ataupun ibukota Negara. Masing-masing titik sentral memiliki daya tarik terhadap penduduk untuk tinggal disekitarnya dengan daya jangkau yang berbeda.
2.
Teori Kutub Pertumbuhan ( Growth Pole Theory ) oleh Lerroux
Bahwa pembangunan yang terjadi di manapun tidak terjadi secara serentak tapi muncul pada tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan identitas yang berbeda. Kawasan yang menjadi pusat pembangunan dinamakan pusat-pusat atau kutub-kutub pertumbuhan. Dari kutub inilah proses pembangunan menyebarke wilayah-wilayah lain di sekitarnya.
Bahwa pembangunan yang terjadi di manapun tidak terjadi secara serentak tapi muncul pada tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan identitas yang berbeda. Kawasan yang menjadi pusat pembangunan dinamakan pusat-pusat atau kutub-kutub pertumbuhan. Dari kutub inilah proses pembangunan menyebarke wilayah-wilayah lain di sekitarnya.
3)
Faktor penyebab suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan
Suatu titik lokasi menjadi pusat
pertumbuhan disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
1.
Kondisi fisik wilayah
2.
Kekayaan sumber daya alam
3.
Sarana dan prasarana transportasi
4.
Adanya industry
B. DAMPAK REVOLUSI HIJAU DAN INDUSTRIALISASI TERHADAP
PERUBAHAN TEKNLOGI DAN LINGKUNGAN DI BERBAGAI DAERAH PADA MASA ORDE BARU
1. Revolusi Hijau.
Revolusi Hijau merupakan revolusi
biji-bijian dari hasil penemuan ilmiah berupa benih unggul dari berbagai
varietas gandum, padi, dan jagung yang membuat hasil panen komoditas tersebut
meningkat di begara-negara berkembang. Revolusi hijau lahir karena masalah
pertambahan penduduk yang pesat. Pertambahan penduduk harus diimbangi dengan peningkatan
produksi pertanian. Upaya peningkatan produksi pertanian digalakkan melalui :
a.
Pembukaan lahan pertanian baru
b.
Mekanisasi pertanian
c.
Penggunaan pupuk baru
d.
Mencari metode yang tepat untuk pemberantasan hama
2. Perkembangan Revolusi Hijau di
Indonesia
Masyarakat Indonesia yang agraris
menjadikan pertabian sebagai sektor penting dalam upaya peningkatan pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Hal ini didasari oleh :
a.
Kebutuhan masyarakat yang meningkat dengan pesat
b.
Tingkat produksi pertanian yang masih sangat rendah
c.
Produksi pertanian belum mampu memenuhiseluruh kebutuhan
masyarakat.
Untuk meningkatkan produksi pertanian pemerintah
mengupayakan :
a.
Intensifikasi
b.
Ekstensifikasi
c.
Diversifikasi
d.
Rehabilitasi
3. Perkembangan Industrialisasi
a.
Industri Pertanian
·
Industri pengolahan hasil tanaman pangan termasuk
hortikultura
·
Industri pengolahan hasil perkebunan
·
Industri pengolahan hasil perikanan
·
Industri pengolahan hasil hutan
·
Industri pupuk
·
Industri Pestisida
·
Industri Mesin dan peralatan pertanian
b. Industri Non Pertanian
·
Industri Semen
·
Industri Besi baja
·
Industri Perakitan kendaraan bermotor
·
Industri elektronik
·
Industri kapal laut
·
Industri Kapal terbang
BAB
II
PERKEMBANGAN
MASYARAKAT DI INDONESIA PADA MASA REFORMASI
A.
PERKEMBANGAN POLITIK SETELAH 21 MEI 1998
Munculnya Reformasi di Indonesia
disebabkan oleh :
1.
Ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan hokum
2.
Pemerintah Orde baru tidak konsisten dan konsekwen terhadap
tekad awal munculnya orde baru yaitu melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara
murni dan konsekwen dalam tatanan kehidupan bernasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
3.
Munculnya suatu keinginan untuk terus menerus mempertahankan
kekuasaannya ( status quo )
4.
Terjadinya penyimpangan dan penyelewengan terhadap
nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 yang direkayasa untuk melindungi kepentingan
penguasa.
5.
Timbulnya krisis politik, hukum, ekonomi dan kepercayaan.
Reformasi merupakan suatu perubahan
tatanan perikehidupan lama dengan tatanan kehidupan yang baru dan secara hukum
menuju ke arah perbaikan. Gerakan reformasi yang terjadi di Indonesia tahun
1998 merupakan suatu gerakan untuk mengadakan pembaharuan dan perubahan
terutama perbaikan dalam bidang politik, sosial, ekonomi dan hukum.
Setelah BJ Habibie dilantik menjadi
presiden RI pada tanggal 21 Mei 1998 maka tugasnya adalah memimpin bangsa
Indonesia dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh aspirasi rakyat yang
berkembang dalam pelaksanaan reformasi secara menyeluruh. Habibie bertekad
untuk mewujudkan pemerintrahan yang bersih dan bebas dari KKN.
Pada tanggal 22 Mei 1998 Habibie
membentuk kabinet Reformasi Pembangunan yang terdiri dari 16 orang menteri yang
diambil dari unsur militer, Golkar, PPP dan PDI. Tanggal 25 Mei 1998
diselenggarakan pertemuan I dan berhasil membentuk komite untuk merancang
Undang-undang politik yang lebih longgar dalam waktu 1 tahun dan menyetujui
masa jabatan presiden maksimal 2 periode.Usaha dalam bidang ekonomi adalah :
1. Merekapitulasi perbankan
2. Merekonstruksi perekonomian
Indonesia
3. Melikuidasi beberapa bank bermasalah
4. Menaikkan nilai tukar Rupiahterhadap
Dollar AS hingga di bawah Rp. 1.000
5. Mengimplementasikan reformasi ekonomi
yang diisyaratkan oleh IMF
Reformasi di bidang hukum
disesuaikan dengan aspirasi yang berkembang di kalangan masyarakat dan mendapat
sambutan baik karena reformasi hukum yang dilakukan nya mengarah kepada tatanan
hukum yang didambakan oleh masyarakat. Selama Orde baru karakter hukum bersifat
konservatif, ortodoks yaitu produk hukum lebih mencerminkan keinginan
pemerintah dan tertutup terhadap kelompok-kelompok sosial maupun individu dalam
masyarakat.
B.
KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH SEJAK
REFORMASI
1. KONDISI SOSIAL MASYARAKAT
Sejak krisis moneter tahun 1997
perusahaan swasta mengalami kerugian dan kesulitan dalam membayar gaji
karyawan. Sementara itu harga sembako semakin tinggi sehingga banyak karyawan
yang menuntut kenaikan gaji pada perusahaan yang pada akhirnya berimabas pada
memPHKkan karyawannya.
Karyawan yang di PHK itu menambah
jumlah pengangguran sehingga jumlah pengangguran mencapai 40 juta orang.
Dampaknya adalah maraknya tindakan kriminalitas yang terjadi dalam
masyarakat.Oleh karena itu pemerintah harus membuka lapangan kerja baru yang
dapat menampung para penganggur tersebut. Dan juga menarik kembali para
investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia sehingga dapat membuka lapangan
kerja.
2. KONDISI EKONOMI
Dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan kehidupan rakyat, pemerintah melihat 5 sektor kebijakan yang
harus digarap yaitu :
a.
Perluasan lapangan kerja secara terus menerus melalui
investasi dalam dan luar negeri seefisien mungkin
b.
Penyediaan barang kebutuhan pokok sehari-hari untuk memenuhi
permintaan pada harga yang terjangkau
c.
Penyediaan fasilitas umum seperti : rumah, air minum,
listrik, bahan bakar, komunikasi, angkutan, dengan harga yang terjangkau
d.
Penyediaan ruang sekolah, guru dan buku-buku untuk
pendidikan umum dengan harga terjangkau
e.
Penyediaan klinik, dokter dan obat-obatan untuk kesehatan
umum dengan harga yang terjangkau pula.